Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Rote Ndao, Diksel Haning, Rabu,(07/10/2020), di ruangannya mengatakan, berdasarkan dasarian status siaga dari BMKG Provinsi-NTT terdapat beberapa Kabupaten yang mengalami kekeringan termasuk Kabupaten Rote Ndao", ungkapnya.
Diksel menambahkan, berdasarkan pengamatan, ada enam wilayah Kecamatan di Rote Ndao yang mengalami krisis air bersih maka Bupati Rote Ndao telah mengeluarkan surat pernyataan siaga kekeringan.
"Kalau kekurangan air bersih maka sangat berdampak kepada gangguan kesehatan yang membuat seseorang tidak bisa bekerja sehingga akan berdampak pada ekonomi dan macetnya hubungan sosial", terang dia.
Menghindari akan hal itu, maka menurut Bupati Haning-Bullu, pihaknya mengeluarkan surat edaran berupa perintah siaga kekeringan," jelasnya.
Diksel menambahkan, sampai pada bulan September 2020 telah masuk status darurat terhadap 30 desa.
Status tersebut berdasarkan surat yang dikirimkan ke pihaknya untuk meminta pengadaan air bersih namun surat tersebut sampai saat ini masih dalam proses pelayanan.
"Nanti dalam pelayanan kami akan bagi rata. Setiap desa akan mendapatkan 10 tangki air.
Dalam pendistribusian hanya diberikan kepada lingkungan atau dusun yang benar-benar terdampak dan berdasarkan akumulasinya jumlah jiwa. Sehingga untuk satu orang diperkirakan menggunakan 15 liter air per hari," timpah dia.
Untuk diketahui desa-desa di Kabupaten Rote Ndao yang mengalami krisis air bersih, yaitu Desa Sotimori, Daeama, Lifuleo, papela, Matasio, Faifua, Fatelilo, Oeledo, Keoen, Inaoe, Suelain, Lidor, Ingguinak, Temas, Modosinal, Mundek, Dalek Esa, Landu Thie, Dolasi, Oebafok khusus Dusun Soruk, Lalukoen khusus Dusun Otenggai, Lentera, Meoain, Bo'a, Oenitas dan Desa Mboeain dengan jumlah jiwa yang terlayani sebanyak 23.579 orang. *TA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar